Senin, 16 Januari 2017

PENGENALAN SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN KOMBINASI FITUR STATIS DAN FITUR DINAMIS LMC BERBASIS L-GCNN


Proses komunikasi antara penyandang tunarungu dan tunawicara dapat dipahami antar sesama dengan baik karena mereka sudah terbiasa sehari-harinya menggunakan bahasa isyarat. Namun untuk orang normal akan kesulitan untuk memahami bahasa isyarat yang disampaikan oleh penyandang tunarungu dan tunawicara karena ada perbedaan metode komunikasi, begitu juga sebaliknya, penyandang tunarungu dan tunawicara akan kesulitan memahami bahasa yang disampaikan oleh orang normal. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat menerjemahkan perbedaan metode komunikasi antara komunikasi bahasa isyarat dengan komunikasi bahasa normal. Untuk menangani masalah tersebut maka dibangun sebuah sistem pengenalan bahasa isyarat.

Generalized classifier neural network (GCNN) merupakan metode klasifikasi yang diusulkan untuk melakukan klasifikasi dengan akurasi yang tinggi [8]. Pada proses klasifikasi beberapa dataset yang diuji, GCNN memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan metode GRNN dan PNN. Logarithmic learning for generalized classifier neural network (L-GCNN) merupakan metode  pengembangan dari GCNN yang bertujuan untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan pada proses klasifikasi dan meningkatkan akurasi klasifikasi . LGCNN sangat handal dalam menangani klasifikasi data, bahkan memiliki akurasi yang lebih baik dan komputasinya lebih cepat dibandingkan dengan GCNN setelah dilakukan perbandingan pada proses klasifikasi terhadap beberapa dataset.


Pada penelitian ini diusulkan sistem pengenalan bahasa isyarat SIBI yang mengkombinasikan fitur statis dan fitur dinamis yang didapatkan dari LMC berbasis L-GCNN. Fitur statis average spread, average tri-spread, dan extended distance dimanfaatkan untuk pengenalan bahasa isyarat yang bersifat statis sedangkan fitur dinamis hand dynamic gesture dimanfaatkan untuk pengenalan bahasa isyarat yang bersifat dinamis. L-GCNN digunakan untuk melakukan klasifikasi antara data uji coba terhadap data latih atau data model dari fitur statis dan fitur dinamis pada LMC. Metode yang diusulkan diharapkan dapat meningkatkan akurasi pengenalan bahasa isyarat yang bersifat statis maupun bahasa isyarat yang bersifat dinamis. Pengenalan bahasa isyarat yang efektif dan efisien dapat membantu memudahkan komunikasi antara orang penyandang tunarungu dan tunawicara.